Mengerikan Ini Insiden Sepak Bola Paling Tragis. Menjadi olahraga yang paling banyak disukai masyarakat, ternyata sepak bola juga menyimpan sejarah kelam dalam perkembangannya.
Banyak faktor yang bisa mengubah pertandingan sepak bola yang semula aman sesuai aturan menjadi sebuah kejadian tragis penuh korban jiwa. Berikut adalah beberapa insiden paling tragis yang pernah tercatat dalam sejarah sepak bola dunia, salah satunya ada di Indonesia.
Kanjuruhan, Bentrok Polisi vs Penonton
Salah satu bencana sepak bola yang paling anyar ternyata datang dari Indonesia. Stadion Kanjuruhan yang berada di Malang menjadi saksi banyaknya korban jiwa dan luka-luka yang berjatuhan akibat insiden ini. LGODEWA
Berdasarkan pemaparan pihak keamanan, tragedi bermula setelah permainan antara Arema dan Persebaya berakhir.
Pendukung tim yang kalah merasa tidak terima dengan hasil akhirnya dan turun ke lapangan. Melihat kejadian itu, tim keamanan yang berjaga langsung menggunakan gas air mata untuk melumpuhkan para suporter.
Penonton lain yang panik berusaha keluar dari stadion, hanya saja pintu yang harusnya sudah dibuka nyatanya masih terkunci.
Kondisi semakin kacau karena banyak orang berdesakan di pintu keluar dengan kondisi tidak bisa keluar tapi juga tidak bisa putar balik. Tercatat ada 130 korban jiwa dan 180 lainnya luka-luka akibat insiden tersebut.
Belakangan diketahui bahwa penggunaan gas air mata dalam mengamankan penonton sepak bola sudah dilarang oleh FIFA sejak lama.
Sayangnya, meski banyak kejanggalan dalam proses pengusutan kasus, namun hingga saat ini tidak akan kelanjutan prosesnya.
Heysel 1985
Jauh sebelum seperti sekarang, siapa sanga pertandingan antara Liverpool dan Juventus pernah diwarnai tragedi berdarah.
Hampir serupa dengan tragedi Kanjuruhan, kejadian di Stadion Heysel itu bermula dari kerusuhan di bangku penonton.
Mengutip dari laman official Liverpool, semua bermula ketika terjadi kerusuhan di bangku penonton Blok Z. Meski tidak lebih banyak dari yang terjadi di Indonesia, tapi sedikitnya ada 39 orang tewas di tempat dan lebih dari 600 orang terluka. LGODEWA
Peru 1964 Lalu
Serupa dengan tragedi Kanjuruhan, insiden yang terjadi di Peru ini terjadi ketika laga tuan rumah melawan Argentina.
Pemicunya adalah rasa tidak adil dari penonton atas keputusan wasit yang memimpin jalannya permainan, mereka lantar turun dan menggeruduk lapangan.
Polisi yang berjaga dengan sangat terpaksa menembakkan gas air mata ke arah kerumunan persis seperti yang terjadi di Malang. Jatuhnya korban jiwa kebanyakan dikarenakan sesak nafas karena menghirup gas dan indikasi pendarahan pada korban.
Korban jiwa dari insiden anarkis ini diketahui mencapai 326 jiwa dan tidak diketahui berapa banyak jumlah korban lukanya.
Hillsborough, Lagi-lagi Liverpool
Sejak dulu, pecinta klub sepak bola ini memang tidak pernah sepi, bahkan rela berdesakan hanya untuk melihat mereka bermain. Lepas dari insiden Heysel, suporter klub tersebut kembali harus berhadapan dengan maut di stadion Hillsborough.
April 1989 akan menjadi sejarah kelam yang membayang-bayangin tim ini. Dari pemaparan manajemen klub, tercatat ada 97 orang tewas ditempat yang di dalamnya terdiri dari pria, wanita bahkan anak-anak.
Tidak seperti sebelumnya yang dipicu kerusuhan, kali ini insiden terjadi karena penonton terlalu membludak melebihi kapasitas yang ada.
Setelah sekian tahun, pada 2016 akhirnya diputuskan bahwa para pendukung Liverpool dinyatakan tidak bersalah atas kejadian ini. Mengerikan Ini Insiden
Tidak diketahui siapa yang harus bertanggung jawab atas insiden tersebut, apakah pihak manajemen yang tidak bisa mengatur flow penonton. Atau murni karena antusiasme yang berujung malapetaka. LGODEWA