Bungkam Filipina Thailand akhirnya berhasil mengalahkan Filipina dan memastikan tiket ke final Piala AFF 2024 dengan skor agregat 4-3. Namun, perjalanan mereka ke partai puncak kali ini tidak lepas dari kontroversi yang membuat publik tercengang. Banyak yang berpendapat bahwa kemenangan “War Elephants” ini sedikit ternoda oleh dua momen kontroversial yang terjadi sepanjang pertandingan. Yuk, kita bahas lebih dalam bagaimana drama ini berlangsung MPO08.
Thailand Melaju ke Final dengan Drama di Leg Kedua
Thailand, yang dilatih oleh Masatada Ishii, memasuki leg kedua dengan kondisi tertinggal 1-2 dari Filipina. Dengan keadaan yang cukup menegangkan, “War Elephants” menunjukkan mental juara mereka di leg kedua, yang digelar pada Senin (30/12/2024). Mereka berhasil membalikkan keadaan dengan kemenangan 3-1, yang membuat mereka unggul agregat 4-3 dan memastikan langkah mereka ke final. Sebuah comeback dramatis yang pastinya tidak mudah, mengingat tekanan yang ada di pundak mereka.
Namun, meskipun Thailand berhasil melangkah ke final, kemenangan ini tidak sepenuhnya diterima dengan senang hati. Dua insiden kontroversial selama pertandingan menarik perhatian banyak pihak, baik dari kalangan penggemar Filipina maupun netizen di media sosial.
Kontroversi Pertama: Gol Peeradon Chamratsamee
Gol pertama Thailand yang dicetak oleh Peeradon Chamratsamee di babak pertama langsung menjadi bahan perdebatan. Dalam proses gol tersebut, bola hasil crossing dari Seksan Ratree tampak keluar dari garis sebelum akhirnya berhasil diubah menjadi gol oleh Chamratsamee. Kejadian ini memicu diskusi panas di media sosial, dengan banyak penggemar Filipina yang berpendapat bahwa bola tersebut seharusnya dianggap out.
Yang lebih memicu amarah adalah keputusan wasit, Kimura Hiroyuki, yang tidak menggunakan VAR untuk memeriksa keabsahan gol tersebut. Padahal, teknologi VAR diharapkan bisa membantu memastikan keputusan yang lebih tepat. Namun, karena VAR tidak digunakan, gol tersebut tetap sah, dan banyak yang merasa keputusan ini merugikan Filipina. Seorang pengguna Twitter menulis, “Kejadian seperti ini mencoreng semangat fair play. Wasit dan VAR seharusnya berfungsi maksimal.”
Kontroversi Kedua: Aksi Masatada Ishii di Injury Time
Kontroversi kedua muncul pada masa injury time, ketika agregat masih imbang 2-2. Di saat pertandingan hampir memasuki babak tambahan, Thailand berhasil mencetak gol ketiga lewat Suphanat Mueanta, yang membuat mereka unggul 3-2. Namun, suasana semakin panas dengan aksi pelatih Thailand, Masatada Ishii. Ishii terlihat melangkah ke lapangan dan melewati garis tepi, tepat ketika Filipina sedang bersiap melakukan tendangan bebas.
Tindakan Ishii ini dinilai sengaja mengulur waktu dan mengganggu fokus pemain Filipina. Para penggemar dan warganet di media sosial menyatakan bahwa seorang pelatih seharusnya memberikan contoh yang baik, bukan justru mengganggu jalannya pertandingan. “Sebagai pelatih, ia seharusnya memberikan contoh yang baik. Tindakan seperti ini tidak bisa diterima,” tulis seorang warganet di Instagram. Akibat ulahnya, Ishii pun mendapat kartu kuning dari wasit, yang semakin menambah sorotan pada pertandingan ini.
Bungkam Filipina Reaksi Warganet dan Dampak pada Pertandingan
Kedua kontroversi ini memicu reaksi keras di dunia maya, terutama dari penggemar Filipina yang merasa dirugikan. Mereka menganggap bahwa keputusan wasit dan tindakan pelatih Thailand membuat pertandingan ini terasa tidak adil. Meski begitu, Thailand tetap dinyatakan sebagai pemenang dan berhak melaju ke final Piala AFF 2024. Meskipun demikian, situasi ini membuka perdebatan lebih lanjut mengenai penggunaan VAR dan peran pelatih dalam mengontrol suasana pertandingan.
Federasi Sepak Bola Filipina (PFF) hingga saat ini belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai insiden-insiden ini. Namun, banyak pihak yang mendesak agar ada evaluasi lebih lanjut mengenai penggunaan VAR dalam pertandingan ini dan tindakan pelatih yang dianggap kontroversial.
Bungkam Filipina Thailand Bersiap Hadapi Vietnam di Final
Meski banyak kontroversi, Thailand kini harus menatap final Piala AFF 2024 dengan penuh fokus. Mereka akan berhadapan dengan Vietnam pada 2 dan 5 Januari 2025, dalam dua pertandingan yang akan menentukan siapa yang akan keluar sebagai juara. Thailand jelas akan berusaha membuktikan diri bahwa mereka layak menjadi pemenang, meskipun perjalanan mereka menuju final kali ini penuh dengan drama.
Bagi Filipina, kekalahan ini mungkin terasa sangat menyakitkan, namun ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk lebih baik lagi di masa mendatang. Di sisi lain, publik sepak bola Asia Tenggara akan terus memantau bagaimana AFF menangani isu-isu kontroversial seperti ini, yang bisa mempengaruhi integritas kompetisi.
Perjalanan Thailand menuju final Piala AFF 2024 meninggalkan cerita dramatis yang penuh dengan kontroversi. Meski berhasil melaju ke final, kemenangan ini tidak lepas dari perdebatan yang panas di kalangan penggemar dan warganet. Kini, dengan final yang sudah di depan mata, kita akan lihat apakah Thailand bisa menutup turnamen ini dengan kemenangan yang lebih meyakinkan dan bebas dari kontroversi. Apapun hasilnya, pertandingan final Piala AFF 2024 pasti akan sangat seru untuk disaksikan!